Wonogiri-Sebanyak seribu lebih relawan mengikuti Apel Gerakan Pengurangan Resiko Bencana yang digelar di pegunungan Desa Kepatihan Kecamatan Selogiri, Sabtu pagi, (11/11). Peserta apel melibatkan relawan tangguh bencana, anggota PMI, ormas, pelajar, anggota Pramuka Saka Wana Bakti dan masyarakat sekitar.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang hadir ditengah-tengah relawan didaulat sebagai pembina apel. Dalam sambutannya Joko Sutopo menyampaikan Gerakan Nasional Pengurangan Resiko Bencana adalah upaya konkrit yang harus kita wujudkan bersama. Bencana bisa kita antisipasi dengan pengurangan resiko bencana sehingga hal ini merupakan satu langkah otentik yang didalamnya membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.
“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Wonogiri dengan kemampuan APBD nya akan selalu mengalokasikan penganggaran yang cukup untuk bagaimana kita bisa melakukan edukasi tidak hanya di kecamatan Selogiri dan Tirtomoyo, tetapi menyeluruh pada 25 kecamatan. Kita bangun kesadarannya untuk mencegah terjadinya (resiko) bencana diwilayah masing-masing,” terang Joko Sutopo.
Lebih lanjut Joko Sutopo mengatakan, hanya dengan kebersamaan semua bisa terwujud, hanya dengan semangat gotong royong komitmen-komitmen ini dapat terselenggara dengan baik.
“Aktifitas ini tidak akan berdampak apapun jika hanya berhenti pada tataran seremonial. Yang terpenting setelah kita hari ini menanam pohon kembali, dengan mengerahkan seribu relawan maka yang selanjutnya adalah komitmen kita untuk menjaga aspek kemanfaatan kedepan. Baru dirasakan pada lima sampai sepuluh tahun kedepan dan itu bukan waktu yang pendek. Kami berharap apel ini bisa menjadi langkah awal agar kesadaran masyarakat akhirnya terbangun. Apa yang kita tanam akan kita jaga bersama termasuk nanti perawatannya,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana yang pernah dilantik sebagai Pejabat Bupati Wonogiri juga hadir secara khusus di Wonogiri, mengatakan bahwa apel ini hanya sebagai formalitas seperti apel biasa. “Yang menjadi tujuan utama bagaimana apel ini dapat berfungsi untuk mengecek kesiapan alat. Jangan sampai pada saat dilapangan tidak dapat digerakan,” tegasnya.
Apel yang melibatkan lebih dari seribu relawan ini dilanjutkan dengan aksi menanam pohon buah-buahan di sekitar pegunungan Desa Kepatihan sekaligus mengantisipasi serangan kera gunung. Humas-Kang Utis.
Komentar